Kamis, 10 Februari 2011

Kamu masa laluku

Hey pria ! ingatkah kau dengan tanggal ini 021109. Haha mungkin kau sudah lupa.
Ku kira dulu, tanggal itu akan jadi hari bersejarah antara kau dan aku. tapi ? TIDAK lah jawabannya. Tanggal itu hanyalah kenangan yang menurutku hmm... biasa saja. Tapi kenapa aku menuliskan tentang itu ya ? Yasudahla... hehe
Pernah bersamamu bukanlah hal yang salah an juga hal yang benar menurutku. Memang dulu kau pernah enjadi orang yang sangat berarti tapi dulu not now ya :). Ku akui dulu ku pernah menangis meninggalkan mu, dan rasa sakit itu sungguh lama lepas dari hati ini (ceilah..) tapi buat apa aku menangisi mu terus nenerus tiap malam sedangkan orang yang ku tangisi mengacuhkan perasaan ku, Hey ! tanpa dia aku juga masih bisa hidup, masih bisa tersenyum, tertawa dan juga merasakan cinta dari orang-orang disekeliling mu. Cinta tidak hanya datang dari kau mantan pria ku

Fotografi ?


Oke, sekarang saya akan bahas fotografi ? Pertama saya akan bahas asal usul fotgrafi :).
Fotografi atau dalam bahasa inggrisnya Photography itu berasal dari bahasa Yunani yaitu Photos dan Graphos. Photos berarti cahaya dan Graphos yang berarti melukis. Dalam terjemahan bebasnya berarti melukis dengan cahaya.

Kehadiran fotografi di Indonesia
Era masuknya fotografi di Indonesia dimulai pada tahun 1840 yaitu tatkala seorang petugas medis Jurrian Munnich yang berasal dari negeri kincir angin memboyong fotografi untuk pertama kalinya di bumi pertiwi. Pesona Indonesia makin mengilhami masyarakat dunia untuk singgah di Bumi Nusantara kita terutama setelah terbitnya novel “Max Havelaar” karya Multatuli pada tahun 1860. Sebut saja nama tokoh Franz Wilhem Junghun seorang ahli fisika yang membuat sekitar 200 foto tentang bunga dan bebatuan Indonesia sejak tahun 1860-1863. Berbicara tentang fotografer pribumi pertama yang merekam citra Indonesia, mau tidak mau tidak bisa lepas dari keberadaan seorang tokoh yang bernama Kassian Cephas. Kehadiran Kinsbergen di Jawa Tengah memikat ketertarikan Cephas untuk menekuni profesi fotografer. Sejak Cephas ditunjuk oleh Sultan Hamengkubuwono VII sebagai fotografer resmi keraton Yogjakarta pada tahun 1870, citra Indonesia yang mempesona seumpama tarian tradisional, upacara grebeg, situs-situs Hindu-Jawa kuno dan Candi Borobudur di Jawa Tengah pun menjadi jejak karyanya yang tak terlupakan. Buah karya Cephas akhirnya memunculkan minat masyarakat pribumi untuk mempelajari dunia fotografi.
Hingga kini fotografi di Indonesia menjadi sebuah kitab peradaban cahaya bagi orang-orang yang tak pernah lelah untuk terus mengabadikan segala peristiwa yang kelak menjadi sejarah bangsa.


Belajar :)

Hei, :) sekarang lagi punya hobby jepret jepret ni. walaupun masih pakai camera pocket tapi ya gapapa la. Belajar dulu sebelum pake yang dslr hehe :p. nih beberapa hasil jepretan ku :

ini tanaman di rumha :p




lha ini juga...



ini maenan nemu di garasi




ini bunga di taman depan




ini juga :)